Kamis, 17 November 2022
Sabtu, 15 November 2014
LATIHAN PASKIBRA
16.58
No comments
Paskibra adalah istilah pasukan pengibar bendera merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk memupuk semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara, kepeloporan dan kepemimpinan, berdisiplin dan berbudi pekerti luhur dalam rangka pembentukkan karakter generasi muda indonesia.
Seperti halnya murid-murid SDN 2 Pabedilankulon setiap sabtu sore berlatih baris berbaris, berlatih dengan gerakan dasar dengan latihan sikap sempurna yang dilatih oleh instruktur pelatih yang berpengalaman di bidang PASKIBRA. latihan dasar baris berbaris ini bertujuan untuk menanamkan rasa kedisiplinan, mempertebal rasa dan semangat kebangsaan dan patriotisme bagi siswa sehingga tumbuh tanggungjawab yang tinggi, menumbuhkan sikap jasmani yang tegap serta menumbuhkan senasib sepenanggungan.
Walaupun baru tingkatan sekolah dasar materi PASKIBRA tetap diajarkan dengan bertujuan untuk memahami latihan gerak dasar, memahami sikap sempurna, memahami cara memberikan penghormatan pada pejabat upacara, bendera merah putih, pada pemimpin upacara juga penghormatan pada pemimpin pasukan. latihan gerak dasar ini dikemas dalam bentuk kegiatan Ekstrakurikuler sekalipun sebenarnya untuk siswa tingkatan sekolah dasar belum sepenuhnya dibolehkan mengadakan kegiatan PASKIBRA, dan biasanya baru boleh ada dilaksanakan di tingkat sekolah menengah pertama yang dibentuk dalam organisasi PASKIBRA. hanya saja di tingkat sekolah dasar kegiatan ini bertujuan agar dapat melaksanakan TATA UPACARA BENDERA dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan Tata Upacara pada umumnya yang dilaksanakan setiap hari senin.
Latihan gerak dasar baris-berbaris yang di laksanakan oleh siswa SDN 2 Pabedilankulon ini merupakan pengenalan terhadap sejarah berdirinya pasukan pengibar bendera sekaligus mengenang, mengingat, memahami sejarah berdirinya bangsa indonesia, oleh karena di harapkan generasi berikutnya khususnya siswa siswi SDN 2 Pabedilankulon dapat meneruskan perjuangan bangsa indonesia dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat demi kemajuan bangsa indonesia serta menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap bangsanya sendiri.
Jumat, 14 November 2014
PERIODISASI KEPALA SEKOLAH
20.31
No comments
Periodesasi Kepala Sekolah Diselenggarakan Bulan ini, Diklat Calon Kepala Sekolah habiskan anggaran 3 Milyar lebih
Kab.Bdg MN, Dikeluarkannya Permendiknas No.28 tahun 2010 tentang Pemberian tugas tambahan jabatan kepada Guru menjadi Kepala sekolah sangat dinantikan oleh para pendidik dan kependidikan yang ada dan sudah menjadi Calon kepala sekolah ( waitinglish ) diwilayah Dinas P dan K kab.Bandung.
Namun Para Guru patut merasa Lega dengan kinerja yang dilaksanakan tim Teknis yang dipegang oleh para Bidang baik itu tingkat SD,SMP maupun SMA/SMK sudah dapat kita lihat saat ini.
Periodesasi Kepala sekolah yang sudah jelas payung hukumnya merupakan suatu kebijakan pemerintah Pusat yang harus di sikapi dan dilaksanakan baik oleh pemerintah kabupaten/kota dalam hal ini pemerintah telah membuka dan memberikan peluang Regenerasi kepada para Guru yang memiliki kemampuan dan berpotensial untuk memimpin disalah satu sekolah baik itu tingkat SD,SMP maupun SMA/SMK untuk menduduki jabatan kepala sekolah.
Seperti yang diutarakan Ketua DPRD kab.Bandung H.Toto Rianto menurut Toto bahwa Periodesasi Kepala Sekolah adalah salah satu kebijakan pemerintah yang sudah ditunjang oleh payung hukum yang sangat jelas.
Masih Kata Toto, setiap aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah itu harus dilaksanakan karena ketentuan tersebut sebelum dikeluarkan sudah mendapatkan kajian-kajian dari lembaga-lembaga terkait, meski harus berhadapan dengan resiko yang cukup berat namun pihak pemangku kekuasaan dan pemegang kebijakan yang terkait didalamnya harus berani mengambil resiko, tutur Toto.
Namun diutarakan Ketua DPRD Kab.Bandung H.Toto Rianto untuk pelaksanaan Periodesasi Kepala sekolah tersebut tidak mungkin dapat dilaksanakan secara serentak keseluruhan baik tingkat SD,SMP,SMA maupun SMK yang ada dilingkungan Dinas P dan K kab.Bandung melainkan harus dilaksanakan secara bertahap fasalnya tidak terlepas dari anggaran yang akan muncul pada pelaksanaannya, terutama pada tahapan rekuetment calon kepsek, jelasnya.
Sebagai Pemangku kebijakan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung H. Dadang M. Naser beberapa waktu lalu menuturkan bahwa Para kepala sekolah yang ada dilingkungan Dinas P dan K kabupaten Bandung harus siap dalam menyikapi peraturan Pemerintah yang dikeluarkan Pemerintah pusat, dan siap untuk menjadi Tenaga pengajar dengan melepas jabatan Kepala sekolahnya.
Jelas Dadang, Apalagi bila kita melihat seorang Rektor salah satu perguruan tinggi bila Ia melepas jabatan kedudukannya sebagai seorang rektornya Ia kembali menjadi tenaga pengajar sebagai Dosen, oleh hal tersebut ulas Dadang para kepala sekolah yang ada dikabupaten Bandung dapat kiranya bercermin kepada seorang figure rector, Dadang berharap pelaksanaan Permendikanas No.28 tahun 2010 dikabupaten bandung bisa berjalan dengan lancar, demi untuk memberikan suasana Baru dan penyegaran dilingkungan sekolah masing-masing yang dapat mendobrak terhadap terciptanya peningkatan Mutu pendidikan di kabupaten Bandung.
Berdasarkan data yang dihimpun MP dari Dinas P dan K kabupaten Bandung sedikitnya 787 Kepala Sekolah Dasar akan terkena periodesasi untuk tahun 2014 – 2015 mendatang.
Tindakan Resfonsif pihak Pemerintah Kab. Bandung melalui Dinas P dan K kab. Bandung dalam menyikapi diterbitkannya Permendiknas No. 28 tahun 2010, seperti dikatakan Kepala Bidang TK/SD Dinas P dan K Pelaksanaan UKA ( Uji Kompetensi ) bagi para Kepala Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK se kabupaten Bandung diselenggarakan selama dua hari yang dipusatkan di SMA Negeri 1 Bale Endah kabupaten Bandung, hingga hal tersebut membuat para peserta ada yang mengeluarkan steatment-steatmen yang patut mendapatkan Perhatian Pemerintah kabupaten Bandung, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung sebagai steackholder.
Namun saat diselenggarakan UKA berbagai statement dilontarkan para peserta menurutnya pihak Dinas P dan K kabupaten bandung dan Pemerintah kabupaten Bandung kalau memang akan menyelenggarakan amanat Permendiknas No. 28 tahun 2010 sebaiknya tidak usah mengadakan UKA dulu, fasalnya para kepala sekolah kerap kali mengikuti UKA yang diselenggarakan pihak Dinas P dan K baik secara bersamaan yang di ikuti seluruh peserta dari tiap kecamatan maupun kegiatan Lokal yang diselenggarakan di tiap kecamatan.
Aku para peserta dengan adanya UKA yang di ikuti oleh para Kepala Sekolah yang akan terkena Periodesasi saja hal ini malah membuat para kepala sekolah miris dalam melaksanakan Tugas disekolah masing-masing, karena secara moril ini sangat dapat dirasakan sekali dampaknya, akunya.
. Sementara Ketua Tim Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Barat DOKTOR Frans Massey Pahpahan disela-sela pelaksanaan UKA bagi para Kepala Sekolah yang diselenggarakan di SMA Negeri Bale Endah akunya kegiatana tersebut adalah Pemetaan Kompetensi Kepala sekolah, sedangkan berdasarkan undangan yang disampaikan jelas Fran bahwa Kepala Sekolah yang di undang sebanyak 584 kepala sekolah Dasar, 33 orang Kepala Sekolah SMP, 13 orang Kepala sekolah SMA dan 3 orang Kepala sekolah SMK.
Dikatakan Frans, bahwa pada prinsifnya Dinas P dan K kabupaten Bandung ingin melihat Kepala sekolah yang ada ( exsisting ) untuk dicoba dan dipetakan kompetensinya, ulas Frans bahwa ini bukan seleksi melainkan pemetaan Kompetensi kepala sekolah yang sudah ada.
Masih dalam kesempatan dan ditempat yang sama Ketua BMPS kab. Bandung Haji Mamat mangatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan pihak Dinas P dan K kabupaten Bandung dalam mengimplementasikan Permendiknas No. 28 tahun 2010 tentang pemberian tugas tambahan kepada Guru sebagai kepala sekolah itu sudah melalui tahapan dan prosedur yang maxsimal, karena tidak terlihat dan Nampak kejanggalan-kejanggalan yang muncul.
“ Menurut mamat bila suatu kekuasaan sudah mutlak karena terlalu lama menjabat akhirnya akan menimbulkan Korupsi yang mutlak pula, oleh hal tersebut bila dikaitkan dengan jabatan seorang kepala sekolah bila terlalu lama menjabat itu akan memunculkan Rasa memiliki yang artinya tidak menutup kemungkinan akan memunculkan kebijakan-kebijakan yang absolutely, karena terlalu lama Ia menjabat sebagai Kepala Sekolah “ oleh hal tersebut Re Generasi sangat dibutuhkan serta untuk memberikan peluang kepada para Generasi yang baru untuk berkiprah di bidangnya .
Komentar lain disampaikan salah seorang Kepala Sekolah dari kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung bahwa dirinya sangat bertanya – Tanya karena dalam lembaran soal yang disuguhkan ada tertera nama calon yang harus di isi oleh para peserta, yang menjadi pertanyaan apakah kegiatan yang diselenggarakan di SMA Negeri Bale Endah tersebut test bagi calon kepala sekolah, sementara peserta semua berstatus sebagai Kepala sekolah yang masih memiliki SK pengangkatan dari Bupati Bandung, disini sangat tampak telah terjadi kejanggalan bila kita menelusurinya, Jelasnya.
Dalam acara Penyampaian Hasil Test Calon Kepala Sekolah di Gedung Guru Kab. Bandung Drs.H.Agus Firman Zaeni.M.Si menuturkan bahwa Penilaian Kinerja Kepala Sekolah ( PKKS ) dan Pelaksanaan Uji Kopetensi ( UKA ) bagi Guru yang mendapatkan tugas tambahan menjadi kepala sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA/SMK se kabupaten bandung merupakan rangkaian kegiatan dalam menyikapi dikeluarkannya Peraturan Menteri pendidikan Nasional No. 28 tahun 2010 di lingkungan Dinas P dan K kabupaten Bandung.
Yang dalam penyelenggaraanya Dinas P dan K kabupaten Bandung bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan ( LPMP ) Jawa Barat serta unsur Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) sebagai langkah dalam pelaksanaan dan implementasi Permendiknas No.28 tahun 2010 tentang Pemberian Tugas Tambahan kepada Guru yang menjadi Kepala Sekolah.
Dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah ( PKKS ) ada 600 Kepala sekolah yang mengikuti hal tersebut yang berasal dari tingkat SD,SMP,SMA/SMK dari angka tersebut diatas 74 % dinyatakan layak ( Lulus ) yaitu sebanyak 444 orang kepala sekolah, sedangkan yang tidak Lulus sebanyak 156 orang, untuk tingkat sekolah Dasar, sedangkan tingkat SMP sebanyak 33 orang kepala sekolah seluruhnya Lulus, dan tingkat SMA/SMK sebanyak 17 orang seluruhnya lulus juga, hal tersebut dinyatakan Lulus berasarkan penilaian yang dilaksanakan oleh Tim Asesor, LPMP dan Dinas P dan K kabupaten Bandung.
Sementara Untuk Pelaksanaan Test Calon Kepala Sekolah tingkat Sekolah Dasar di ikuti oleh 602 orang Guru dan yang mendapatkan predikat LULUS sebanyak 404 orang Guru 198 orang TIDAK LULUS, untuk tingkat SMP di ikuti 143 orang Guru dan yang mendapatkan Predikat LULUS sebanyak 28 orang, 115 orang Guru SMP dinyatakan belum memenuhi syarat ( TIDAK LULUS ), untuk tingkat SMA/SMK di ikuti 60 orang Guru dan yang mendapatkan predikat LULUS sebanyak 17 orang Guru, untuk kategori Test Pengawas yang di ikuti 17 orang dinyatakan LULUS sebanyak 14 orang, hal tersebut disampaikan Kepala Dinas P dan K kabupaten Bandung Drs.H.Agus Firman Zaeni,M.Si di Gedung Guru Kab.Bandung ( 30/01 ).
H.Agus Firman Zaeni selepas acara penyampaian hasil PPKS dan Test Cakep menuturkan bahwa para Calon Kepala sekolah yang sudah dinyatakan LULUS mulai hari senin tanggal 3/01/2014 harus sudah mengikuti Diklat yang diselenggarakan di LPMP Jawa Barat, para peserta harus sudah Check In pada hari minggu 2/01/2014 untuk mendapatkan Pelatihan selama 300 Jam atau setara kurun waktu dua bulanan.
Dijelaskan agus bahwa para Calon Kepala Sekolah sudah tidak perlu memikirkan anggaran fasalnya dari struktur angggaran sudah disiapkan dari anggran APBD kabupaten Bandung baik itu On ataupun In para peserta tinggal menyiapkan diri untuk mendapatkan materi-materi yang akan disampaikan, H. Agus berharap dengan pelaksanaan diklat tersebut kedepan lahirlah para Kepala sekolah yang mempunyai visi misi kedepan yang lebih baik dari kepala sekolah – kepala sekolah yang historis.
Dengan keseriusan Bupati Bandung H.Dadang M.Naser , Jelas Agus Dinas P dan K kabupaten bandung dengan komitment bersama para Kepala sekolah yang ada diharapakan dapat menjadi kepala sekolah yang baik, dapat mewujudkan visi misi kabupaten Bandung, menjadikan sekolah-sekolah dikabupaten bandung lebih berkwalitas, lebih bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Ulas H.Agus Firman Zaeni pula bhwa tidak menutup kemungkinan pada pelaksanaan Diklat dan pelatihan yang diselenggarakan di LPMP ada Guru atau cakep yang sudah dinyatakan LULUS mungkin jatuh dan tidak masuk ke kategori Lulus bila memang tidak berkwalitas, dan sangat mungkin hal tersebut terjadi dalam pelaksanaan Diklat dan Pelatihan yang diselenggarakan, fasalnya mereka akan ditentukan juga oleh setiap sesi yang dilaksanakan, baik cara berbaur dengan teman-temannya maupun hal – hal lain yang menunjang., ujar Agus.
Sementara sekretaris Dinas P d K kabupaten bandung Dra.Hj.Gina Heryati.Mpd ditemui diruang kerjanya menuturkan bahwa peserta Diklat Calon Kepala Sekolah yang diselenggarakan di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan ( LPMP ) di ikuti 449 peserta yang berasal dari tingkat SD,SMP,SMA/SMK se kabupaten bandung.
Dikatakan Gina bahwa untuk penyelengaraan Diklat tersebut para peserta harus mengikuti pendidikan selama 300 jam, sedangkan untuk biaya penyelengaraan Diklat seluruh anggaran yang muncul ditanggulangi oleh APBD kab. Bandung, ucap Gina Dinas P dan K kabupaten Bandung mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan diklat sebesar kurang lebih 3 milyard.
Masih kata Gina, Dinas P dan K kabupaten bandung diperkirakan baru dapat menyampaikan hasil akhir kepada para calon kepala sekolah pada awal bulan mei, harapan Dinas P dan K kabupaten bandung para Kepala Sekolah yang sudah memenuhi syarat sudah dapat diajukan kepada Bapak Bupati bandung untuk segera dilantik pada bulan mei juga, ucapnya.
Berdasarkan hasil pemantauan MN hingga berita ini diturunkan pihak Pemerintah Kabupaten Bandung dan Dinas P dan K kabupaten Bandung masih menunggu hasil akhir para Calon Kepala Sekolah fasca mengikuti Diklat dan pelatihan yang diakhiri para 19 april 2014 minggu lalu. ( Awing )
sumber : http://memorandoemnews.co.id/periodesasi-kepala-sekolah-diselenggarakan-bulan-ini-diklat-calon-kepala-sekolah-habiskan-anggaran-3-milyar-lebih/
Jumat, 03 Januari 2014
Bulu Tangkis Siap Diuji Coba pada Kurikulum Sekolah di 34 Provinsi
Bulu Tangkis Siap Diuji Coba pada Kurikulum Sekolah di 34 Provinsi
AyoGitaBisa.com - Mulai tahun 2014, bulu tangkis akan
diujicobakan masuk dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah
menengah. Upaya pengenalan bulu tangkis semenjak usia dini itu, telah
disepakati oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh
Indonesia (PP PBSI) Gita Wirjawan dengan pihak Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Teknis pelaksanaannya diawali dengan proyek percontohan masing-masing di satu SD, SMP dan SMA di 34 provinsi di Indonesia.
Keputusan tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Pengurus Pusat (PP) PBSI beberapa waktu lalu, di Jakarta. Ketua PBSI Gita Wirjawan hadir dalam acara tersebut.
"Kami minta pengurus PBSI menyiapkan manual dan instruktur untuk pengajaran bulu tangkis di sekolah-sekolah. Diperlukan kesiapan sarana dan prasarana, mulai dari lapangan, raket, kok, dan net. Saya akan berkoordinasi dengan daerah-daerah untuk menyiapkan lapangan bulu tangkis," kata Nuh, seperti dikutip dari Harian Kompas.
"Tidak harus satu sekolah satu lapangan, tetapi bisa satu lapangan digunakan beberapa sekolah," lanjut Nuh. Ia optimistis bahwa sekolah-sekolah di Indonesia merupakan ladang subur untuk menemukan atlet bulu tangkis muda berbakat.
Nuh menyebutkan, saat ini ada 52 juta anak bersekolah dari pendidikan dasar hingga menengah. Di Indonesia, ada 185.000 SD dan SMP, serta 22.000 SMA dan SMK.
"Itu belum termasuk madrasah-madrasah, seperti MI, MTs, dan MA. Mereka nanti bisa kita ajak (memasukkan bulu tangkis dalam kurikulum)," ujar Nuh.
Sementara Ketua PBSI Gita Wirjawan mengatakan, kesepakatan itu dimaksudkan untuk lebih memasyarakatkan bulu tangkis di Tanah Air. Selain itu, juga untuk mendapatkan bibit-bibit bintang bulu tangkis masa depan.
Para bintang bulu tangkis Indonesia telah dibina sejak mereka duduk di SD. Mereka antara lain Rudi Hartono (Surabaya), Liem Swie King, Hastomo Arbi, Eddy Hartono, Hariyanto Arbi (Kudus), Icuk Sugiarto, Joko Supriyanto (Solo), Ivana Lie (Bandung), Susi Susanti (Tasik), dan Taufik Hidayat (Bandung).
Teknis pelaksanaannya diawali dengan proyek percontohan masing-masing di satu SD, SMP dan SMA di 34 provinsi di Indonesia.
Keputusan tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Pengurus Pusat (PP) PBSI beberapa waktu lalu, di Jakarta. Ketua PBSI Gita Wirjawan hadir dalam acara tersebut.
"Kami minta pengurus PBSI menyiapkan manual dan instruktur untuk pengajaran bulu tangkis di sekolah-sekolah. Diperlukan kesiapan sarana dan prasarana, mulai dari lapangan, raket, kok, dan net. Saya akan berkoordinasi dengan daerah-daerah untuk menyiapkan lapangan bulu tangkis," kata Nuh, seperti dikutip dari Harian Kompas.
"Tidak harus satu sekolah satu lapangan, tetapi bisa satu lapangan digunakan beberapa sekolah," lanjut Nuh. Ia optimistis bahwa sekolah-sekolah di Indonesia merupakan ladang subur untuk menemukan atlet bulu tangkis muda berbakat.
Nuh menyebutkan, saat ini ada 52 juta anak bersekolah dari pendidikan dasar hingga menengah. Di Indonesia, ada 185.000 SD dan SMP, serta 22.000 SMA dan SMK.
"Itu belum termasuk madrasah-madrasah, seperti MI, MTs, dan MA. Mereka nanti bisa kita ajak (memasukkan bulu tangkis dalam kurikulum)," ujar Nuh.
Sementara Ketua PBSI Gita Wirjawan mengatakan, kesepakatan itu dimaksudkan untuk lebih memasyarakatkan bulu tangkis di Tanah Air. Selain itu, juga untuk mendapatkan bibit-bibit bintang bulu tangkis masa depan.
Para bintang bulu tangkis Indonesia telah dibina sejak mereka duduk di SD. Mereka antara lain Rudi Hartono (Surabaya), Liem Swie King, Hastomo Arbi, Eddy Hartono, Hariyanto Arbi (Kudus), Icuk Sugiarto, Joko Supriyanto (Solo), Ivana Lie (Bandung), Susi Susanti (Tasik), dan Taufik Hidayat (Bandung).
[asa]
Kamis, 30 Mei 2013
KEPALA SEKOLAH BARU
Selamat datang Bu'' (Kepala Sekolah Baru), Selamat datang di SD Negeri 2 Pabedilankulon, mudah-mudahan dengan kedatangan Ibu Kepala Sekolah yang baru dapat memajukkan pendidikan di SD Negeri 2 Pabedilankulon ini, demikian sambutan dari perwakilan guru di saat pertemuan mengawali rapat pertama kali diruang kantor saat Jam Istirahat anak-anak selesai belajar.
"saya mohon diterima ya pak bu yah,...karena kedatangan saya disini semata-mata karena tugas negara, dan mematuhi aturan kedinasan khususnya sebagai Kepala Sekolah yang merupakan bagian dari aturan sebagai mana Pegawai Negeri Sipil lainnya. mutasi memang bagian dari peraturan pemerintah khususnya PNS, dan siapapun pasti akan mengalaminya termasuk yang sekarang Ibu alami ini, dan siapapun tidak menghendaki adanya perpindahan tempat tugas, tapi ya bagaimanapun kita harus tetap taat dan patuh terhadap aturan yang dibuat pemerintah, Insya Allah jika kita ikhlas akan ada hikmahnya, dan mungkin ini adalah bagian dari rencana Allah swt, agar Ibu mungkin harus bertemu dengan bapak dan Ibu guru di sekolah ini, dan anggap saja ini adalah menyambung tali silaturrahim yang di kehendaki Allah dan mudah-mudahan menjadi berkah.
untuk SD Negeri 2 Pabedilankulon ini Insya Allah Ibu akan memajukkan SD ini menjadi SD unggulan, berkualitas, bermartabat, berakhlakul karimah sesuai dengan Visi Misi di Sekolah ini, yaitu menjadi SD unggulan dalam hal pendidikan dan Prestasi.
Ibu berharap semua guru dapat mendukung program yang nanti kita musyawarahkan bersama terkait dengan masalah pendidikan di SD ini, kita bangun prestasi di sekolah ini dengan lebih baik lagi dan kita tingkatkan proses kegiatan belajar mengajar ini agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Jumat, 19 April 2013
KISAH SEDIH BJ. HABIBIE
Bismillahirahmanirahim ...
Pada Usia 74 Tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya, Adri Subono Juragan Java Musikindo.
Kunjungan beliau dan rombongan di sambut oleh President & amp ; CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di jakarta.
Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda
Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak
tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap.
Sebagai “balasan” pak Habibie memutarkan video
tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN
Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).
Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?
Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out
kemudian tinggal landas secara mulus di-escort oleh satu pesawat latih dan
sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit
dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.
Dalam video tsb, tampak hadirin yang menyaksikan di
pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI
bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para
teknisi IPTN.
Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum
kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang
melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie
mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden
Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.
N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah
melakukan pendaratan mulus di landasan………………
Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun
menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:
“Dik, anda tahu…………..saya ini lulus SMA tahun
1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan
memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau
melanjutkan……………..
“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator
paling unggul, …….itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia
adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur………Indonesia
dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan
nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara.
Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar
SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar
negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara.
Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan
pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di
luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun
sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build
commercial aircraft’ bagi Indonesia.
Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua
hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan
‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun
perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN”.
“Sekarang Dik,…………anda semua lihat
sendiri…………..N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah
terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang
‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk
30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal,
satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by
Wire’ bahkan sampai hari ini.
Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat
itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah
lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250
di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia
selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang
Indonesia bikin pesawat terbang?”
Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup
dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
“Dik tahu…………….di dunia ini hanya 3 negara yang
menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina
(?) dan Indonesia………….”
“Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia
terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara,
khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa…………….”
“Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu
semua…………………?”
“Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta
Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR,
Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara
manapun”.
“Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan
IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya
lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”
Pak Habibie menghela nafas…………………..
***
Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di
atas;
Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager
Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu
anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet
sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang).
Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai
Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah
kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba
terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin.
Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130
yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel
Douglas MD11. Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat
pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT
sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG).
Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga
mempergunakan “track ball atau touch pad” sebagaimana kita lihat di laptop.
N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle
dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat
duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga
sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet
dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.
Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang
masih prototipe pertama……………..
N2130 narrow body jet engine dan N250 twin
turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu………bahkan hingga kini.
Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala
manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang
sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir………….kita tak perlu
susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.
***
Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya………………..
“Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet
twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia
bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai
manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang
metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu
tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia”.
“Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu
QCD,
Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala
sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten? C itu Cost, Dik, tekan harga
serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis? D itu Delivery,
biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling
efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!”
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
“Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya
juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja
QCD tidak begitu Dik………….organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang
namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung
bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik………………”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak
mengingat-ingat sesuatu ………………………
“Dik, ……….saya ini memulai segala sesuatunya dari
bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman
dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48
tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ………..ibu Ainun istri saya. Ia
ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.
Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah
dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini
ya…………saya mau kasih informasi……….. Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap
kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada
keluhan keluar dari ibu……………………”
Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak
sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam…………… seisi
ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi
aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak
Habibie melanjutkan……………………
“Dik, kalian tau……………..2 minggu setelah
ditinggalkan ibu…………suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan
mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu………
Ainun……… Ainun …………….. Ainun …………..saya mencari ibu di semua sudut rumah.
Para dokter yang melihat perkembangan saya
sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus
begini…………..’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie’.
Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul
lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus
sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus
dirawat di Rumah Sakit Jiwa!
2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di
rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus
mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi
terus……………
3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk
menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun
seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga……………………….”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu
(kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak
Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses
berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam
menyampaikan sesuatu) …………………. ia melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal
Ainun…………..dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan
memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia…….
Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih
melalui surat…………. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan
untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini
didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama
seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya,
kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk
menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan
memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami
sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda
Indonesia”
Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi
membendung air mata…………………………
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan
pembicaraannya;
“Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada
Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan
saja, dan saya menyetujui…………………
Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih
antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi
buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang
buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa,
antara lain Inggris, Arab, Jepang….. (saya lupa persisnya, namun pak Habibie
menyebut 4 atau 5 bahasa asing).
Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku
(pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000
eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak
tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia
juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.
Dik, asal you tahu…………semua uang hasil penjualan
buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie.
Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang
dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya
adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja
dengan nyaman jika bisa melihat.
Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang
jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya
tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.
Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak
manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik
Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif……………….”
***
Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie
dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan
tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri
pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini
karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman
apapun.
Jakarta, 12 Januari 2012
Salam,
Capt. Novianto Herupratomo
***
Cerita itu saya kutip dari notes facebook disini,
sebuah renungan yang seharusnya menjadi perhatian bagi kita. Betapa menyedihkan
sebuah bangsa yang tak pernah menghargai orang berilmu! Tak pernah memberi
kesempatan kepada anak bangsa untuk menjadikan bangsanya mandiri! Entah ada apa
dengan negara ini…! Entah dimana mata dan telinga para penguasa diletakkan!
Saya seorang peneliti, yang tahu betul bagaimana
kami dilatih untuk bertindak. Bahwa kami harus melakukan segala macam upaya
agar output yang dihasilkan adalah output yang QCD!
Tak sekali dua kali proposal yang sudah kami susun
berhari-hari bahkan berminggu-minggu mengalami pernyempurnaan di segala sisi?
Tak sekali dua kali para evaluator selalu menjadi pendamping kami dalam
melaksanakan serangkaian percobaan.
Tak sedikit pikiran dan tenaga kami habis untuk
bagaimana selalu menyempurnakan metode hingga output tercapai. Kami juga kadang
tak berontak saat kerja bertahun-tahun tapi gaji yang kami dapat hanya setara
dengan goyangan ngebor Inul satu jam! dan yang lebih menyedihkan, karya kami
hanya mendapat cibiran, jika tidak akhirnya dipinggirkan!
Entah apa yang ada di benak para penguasa negeri
ini! sepertinya posisi orang berilmu memang sudah tak lagi mendapat tempat,
jadi siapa yang salah jika akhirnya mereka mencari tempat lain?
Dan saya perempuan, dan seorang muslimah. Maka
apapun profesi saya, saya tetaplah muslimah dan perempuan. Seseorang yang
mendapat kehormatan dan kemuliaan menjadi seorang Ummu warobatul bait, Istri
sekaligus Ibu dan pengatur rumah tangga.
Maka jika aktivitas dan profesi yang kutekuni
menjadikanku abai terhadap peranku, aku akan meninggalkannya dan memilih tempat
yang lebih memuliakanku, yaitu menjadi Ibu dan pengatur rumah tangga. Bukan
seorang Ibu semu, yang hanya berperan melahirkan dan memberi makan, tanpa
pernah menjadi teladan, pengajar, pendengar dan teman untuk anak-anaknya…
Dan entah apa yang ada di benak para penguasa
negeri ini, jika RUU Kesetaraan Gender lalu diketok palu menjadi UU!…
bersiaplah menjadi orang-orang yang menggoreskan catatan sedih, dengan
kebijakan negeri ini…
***
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya
sempurnalah semua kebaikan ....
Jumat, 29 Maret 2013
Batik Cirebon
Batik adalah salah satu cara
pembuatan bahan pakaian. Selain itu
batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan
kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari
kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.
Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik
tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki
kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta
pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan
sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)
sejak 2 Oktober, 2009. Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata
bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna
"titik".
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
- Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
- Canting sebagai alat pembentuk motif,
- Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
- Lilin (malam) yang dicairkan
- Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
- Larutan pewarna
Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:
- Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
- Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
- Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
- Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
- Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
- Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
- Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
- Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
- Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
- Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
- Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
- Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
Kipas dari pelepah bambu
Bagi orang-orang yang kreatif banyak yang dapat dikerjakan
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Mereka tidak
perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli barang-barang yang
mesti dapat dikerjakan sendiri. Kap lampu dan kipas dapat dibuat dengan
pelepah/kelopak bambu gombong atau bambu pbitung. Kipas sering digunakan
oleh kaum wanita untuk mengipasi badan yang lagi gerah dalam suatu
ruangan atau dalam suatu perjalanan.
Mari kita pelajari cara membuat kipas dari pelepah/kelopak bambu. Ada beberapa bahan dan alat yang diperlukan dalam mengerjakan sebuah kipas, antara lain : (1) bahan (helai pelepah/kelopak bambu gombong/bitung yang sudah kering, benang, dan politur/vernis) dan (2) alat (pisau tajam/cutter, mistar, pensil, jarum tangan, dan pola dari karton).
Cara membuat , yaitu :
Mari kita pelajari cara membuat kipas dari pelepah/kelopak bambu. Ada beberapa bahan dan alat yang diperlukan dalam mengerjakan sebuah kipas, antara lain : (1) bahan (helai pelepah/kelopak bambu gombong/bitung yang sudah kering, benang, dan politur/vernis) dan (2) alat (pisau tajam/cutter, mistar, pensil, jarum tangan, dan pola dari karton).
Cara membuat , yaitu :
- Buatlah sebuah pola dari karton untuk helai kipas agar bentuk dan ukuran helai kipas sama. Misalnya helai kipas dibuat dengan ukuran panjang 17 cm, lebar sisi bawah 1,5 cm, dan lebar sisi atas 2,5 cm. Kedua sisi lebar dapat dibentuk bundar/tumpul atau dapat divariasikan sesuai dengan keinginan.
- Setelah pola tersedia, ambillah pelepah bambu gombong dan ukurlah dengan pola yang sudah disiapkan dengan cara dijiplakan kemudian ikuti dengan pensil. Potong pelepah bambu yang sudah diberi pola dengan pisau tajam. Buat helai kipas kurang lebih 20 lembar dan beri politur/vernis agar helai kipas kelihatan mengkilap.
- Bila helai kipas sudah siap, lanjutkan dengan merangkai helai kipas dengan menggunakan benang. Kuncilah bagian bawah helai kipas dengan jaritan benang atau kawat tembaga yang berfungsi sebagai sumbu bukaan kipas. Kemudian jarit pada bagian atas helai kipas, terlebih dahulu helai kipas dikembangkan dan rangkailah dengan jaritan benang dari lembar helai pertama sampai pada helai yang terakhir. Bila cara merangkainya benar, maka kipas akan dapat dibuka ke kiri dan ke kanan. Agar kipas kelihatan lebih bagus, beri rumbai-rumbai pada sumbu kipas dengan benang sulam warna-warni.
Sumber : http://sumberilmu.info.com
Langganan:
Postingan (Atom)